PUSAKA TRISULA KI AGENG SELO

Di Emas Kawinkan Pusaka Trisula Ki Ageng Selo.
Ki Ageng Selo bukan hanya seorang tokoh spiritual, tetapi juga sekaligus leluhur para raja Kesultanan Mataram. Dari tirakat di makam Ki Ageng Selo inilah, Master Eyang Combor mendapatkan sebuah trisula sakti yang diberi nama Pusaka Trisula Ki Ageng Selo.
Apa itu Pusaka Trisula Ki Ageng Selo?
Pusaka Trisula Ki Ageng Selo adalah pusaka bertuah berbentuk trisula yang memiliki tuah sebagai sarana mempertahankan pangkat atau jabatan serta meningkatkan kewibawaan. Dinamakan Pusaka Trisula Ki Ageng Selo karena benda bertuah hasil penarikan gaib ini memiliki pancaran energi berkarakter petir, selayaknya petir yang dulu ditangkap dan ditaklukkan oleh Ki Ageng Selo dengan tangan kosong.
Master Eyang Combor mendapatkan Pusaka Trisula Ki Ageng Selo sewaktu melakukan tirakat di area makam Ki Ageng Selo yang terletak di Desa Selo, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Dalam tirakat beliau tersebut, Master Eyang Combor ditemui oleh khodam Resi Banjaransari yang dulu mengabdi ketika Ki Ageng Selo masih hidup. Resi Banjaransari inilah khodam yang kemudian mengawal Pusaka Trisula Ki Ageng Selo.
Manfaat tuah Pusaka Trisula Ki Ageng Selo adalah ?
Manfaat pangkat dan jabatan
1. Bagi Anda yang menginginkan pangkat atau jabatan tertentu, keinginan Anda akan dimudahkan jalannya
2. Posisi strategis yang saat ini Anda duduki akan dikokohkan secara supranatural
3. Membantu mempertahankan jabatan dari orang-orang yang berniat menjatuhkan, baik jabatan di instansi swasta maupun pemerintahan
4. Mendatangkan banyak kemudahan bagi Anda yang bergelut di dunia politik
5. Lebih mudah menarik simpati publik sehingga dipercaya oleh masyarakat secara luas
6. Menghindari persaingan tidak sehat, baik dalam bisnis maupun karir
7. Menghalau kabar buruk maupun fitnah yang merusak dan berpotensi menghancurkan nama baik Anda
8. Mereka yang berniat untuk menjatuhkan posisi Anda akan disadarkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa
9. Diberi banyak kemudahan dalam memimpin atau mengelola instansi apapun yang saat ini Anda pimpin.
Manfaat kewibawaan (pengasihan umum)
1. Memunculkan rasa segan karena pancaran kharisma tingkat tinggi yang Anda miliki
2. Memunculkan dan meningkatkan kewibawaan Anda
3. Memunculkan aura serta jiwa kepemimpinan dari dalam diri
4. Pembawaan yang berwibawa membuat Anda mudah menarik simpati, sehingga banyak didukung oleh berbagai pihak dalam berbagai hal dan urusan
5. Perkataan Anda lebih dipercaya, perintah Anda lebih dituruti
6. Apa yang Anda contohkan akan menjadi teladan bagi orang-orang di sekeliling Anda
7. Lebih dihormati, disegani sekaligus disayang oleh semua orang di sekitar Anda. Terutama mereka yang bersentuhan secara langsung dengan Anda dalam hal karir atau bisnis.
Ki Ageng Selo, Kisah Sang Penangkap Petir.
Siapakah Ki Ageng Selo?
Ki Ageng Selo atau Ki Ageng Ngabdurrahman adalah buyut Brawijaya V, raja terakhir Majapahit. Beliau juga merupakan kakek dari Panembahan Senopati yang mendirikan Kesultanan Mataram dan guru Sultan Hadiwijaya yang mendirikan Kesultanan Pajang.
Semasa hidupnya Ki Ageng Selo tinggal menyepi sambil bertani. Pernah suatu ketika beliau sedang mencangkul di sawahnya yang terbentang luas, tiba-tiba hari yang cerah mendadak berubah mendung. Bunyi petir terdengar menggelegar, bahkan menyambar-nyambar seakan berada persis di atas kepala Ki Ageng Selo yang mengenakan caping bambu.
Dengan harapan petir akan berhenti menyambar, Ki Ageng Selo mengucapkan ‘Subhanallah’ sesuai ajaran Sunan Kalijaga. Namun petir tetap menyambar dengan hebatnya, hingga hujan pun turun mengikuti. Persis ketika ujung sambaran petir nyaris menyambar kepala Ki Ageng Selo, dengan sigap petir tersebut ditangkap dengan tangan kosong. Setelah melewati perkelahian hebat di tengah persawahan, petir tersebut akhirnya dapat ditaklukkan dan diikat oleh Ki Ageng Selo pada sebatang pohon gandri yang berada di pinggir persawahan.
Sampai hari ini, pohon gandri berumur ratusan tahun yang dulu menjadi tempat menambatkan petir masih berdiri di dekat makam Ki Ageng Selo. Adapun bentangan sawah tempat terjadinya perkelahian antara petir dengan Ki Ageng Selo kini disebut dengan nama ‘sawah udreg’, dari kata udreg-udregan yang dalam bahasa setempat berarti pertarungan hebat.
Sedangkan di Masjid Agung Demak, terdapat sepasang daun pintu yang dikenal sebagai ‘lawang bledheg’ atau pintu petir. Konon, petir yang dulu ditangkap Ki Ageng Selo persis wujudnya dengan gambaran petir yang kini menghiasi pintu utama Masjid Agung Demak. Daun pintu tersebut bergambar sepasang ular naga yang sedang menganga, dengan taring-taring tajam terlihat jelas. Rautnya kelaparan seperti mencari mangsa. Kedua matanya bulat tajam, semakin menambah kesan angker yang mengerikan.
Ada filosofi di balik gambaran mencekam pintu petir ini. Sebagai akses masuk ke dalam masjid, mereka yang hendak menunaikan sholat tentu melewati dan melihat pintu tersebut lebih dulu. Pintu ini mengingatkan bahwa sebelum menunaikan sholat, sudah sewajarnya kita membersihkan pikiran dan perasaan dari segala hawa murka seperti yang tergambar pada lawang bledheg. Dengan menunaikan sholat inilah, petir amarah yang menyambar dalam diri seseorang bisa ditaklukkan dengan mudah. Persis seperti ketika Ki Ageng Selo menangkap petir dengan tangan kosong.
Bagaimana cara menggunakan Pusaka Trisula Ki Ageng Selo?
Cara menggunakannya sangat mudah, tinggal Anda simpan saja di tempat yang aman dan layak. Bisa diletakkan di tempat-tempat tertentu yang paling penting menurut Anda. Contohnya seperti tempat usaha, ruang kerja atau rumah tinggal keluarga. Pusaka Trisula Ki Ageng Selo merupakan sarana spiritual yang bebas pantangan dan bebas di manapun anda simpan.
Bagaimana cara merawat Pusaka Trisula Ki Ageng Selo?
Tidak perlu perawatan khusus. Kalaupun Anda ingin merawatnya pada tanggal-tanggal tertentu, minyak perawatan bisa Anda peroleh dari Master Eyang Combor. Itupun tidak harus, karena pada dasarnya Pusaka Trisula Ki Ageng Selo tidak membutuhkan penanganan berlebih sebab telah dipagari oleh Master Eyang Combor.
Bagaimana cara mendapatkan Pusaka Trisula Ki Ageng Selo?
Silakan ikuti tautan di bagian bawah halaman ini, atau hubungi Customer Service. Anda bisa berkonsultasi dengan master eyang combor terlebih dulu bila membutuhkan saran sebelumnya.
Pusaka Trisula Ki Ageng Selo ini aman untuk di rawat sebagai azimat, serta tidak ada pantangan dan tidak ada efek samping apapun, cara perawatan cukup dioles dengan Minyak Kasturi atau minyak mistik non alkohol.